Pengantar
Pengarang kitab Tajul ‘Arus adalah Syaikah Imam Tajuddin (makhkota agama), Tarjumanul Arifin (Waliyullah), Abu Fadl Ahmad bin Muhammad Bin Abdul Karim Bin Abdur Rahman Bin Abdullah Bin Ahmad Bin ‘Isa Bin Alhusain Bin ‘Athoillah, Nenek moyang beliau dari bangsa Judam, Bermadhhab Imam Malik dalam bidang fiqh, Kota Iskandariyah tempat kelahiran beliau, Qorofi tempat beliau diziarohi, beliau seorang sufi yang sangat masyhur, berthoriqat syadziliyah, Ibnu Atha’illah dikenal sebagai sosok yang dikagumi dan bersih, beliau wafat pada tahun 709 H, keterangan ini sebagaimana yang disampaikan oleh Syaikh Zaruq.
Dalam Kitab Ad-Dibajil Madzhab disebutkan, bahwa Syaikh Ibnu ‘Athoillah menguasai berbagai bidang ilmu, diantaranya Ilmu Tafsir, Hadits, Fiqh, Nahwu, Ushul dan bidang lainya. Ibnu ‘Athoilah menjadi panutan bagi banyak orang yang meniti jalan menuju Tuhan. Menjadi teladan bagi orang-orang yang ikhlas, dan imam bagi para juru nasihat. Semoga kita semua mendapatkan manfaat dari hamba Allah yang luar bisa ini, dan mampu mengikuti jalan (thoriqah) yang beliau tempuh.
Ibnu Atho’illah menceritakan dalam kitabnya “Lathoiful Minan”: Syaikh Al-Mursi menyampaikan kepadaku “ menetaplah (bergurulah/Mondoklah), demi Allah jika engkau menetap disini (mondok/Berguru pada Syaikh Abul Abbas Al-Mursi) engkau akan menjafi mufti dua madzhab, yakni Madzhab Ahli Syari’ah (Ilmu Dhohir) dan Madzhab Ahli Haqiqat (Ahli Ilmu Bathin). Syaikh Abul ‘Abbas Al-Mursi juga menyampaikan, “Demi Allah, kelak engkau akan menjadi orang besar, Demi Allah, kelak engkau akan menjadi orang besar”, apa yang disampaikan oleh guru beliau ini benar-benar terjadi.
Kitab-Kitab yang dikarang oleh Ibnu ‘Athoillah dalam kitab Tajul ‘Arus disebutkan ada 5 : Lathoiful minan, Al-Tanwir fi Isqath al-Tadbir,Tajul ‘Arus, ‘Unwan at-Taufiq fi’dab al-Thariq, Miftah al-Falah dan al-Qaul al-Mujarrad fil al-Ism al-Mufrad.
Adapun Inti dari pembahasan kitab Tajul ‘Arus : Ahwal dan Maqamat, Adzwaq dan Munazalat, Tahapan-tahapan bagi pemula dalam menggapai jalan orang-orang ma’rifat (‘Arifin), dan masih banyak lagi berbagai macam pembahasanya agar menggapai kemulyaan. (Azf)